Kadang
Tuhan sengaja menciptakan hal yang indah hanya untuk dipandang, bukan untuk
dimiliki. Ya, tentu itu akan menjadi jauh lebih baik, ketimbang kita telah
memilikinya lalu tiba tiba pergi secara perlahan. Sakit memang, yang tadinya
selalu bersama lalu berjalan sendiri sendiri, bukan hal yang mudah, cukup aku
tau, paham dan mengerti.
Aku
malu jika aku terlihat lemah dan melas seperti ini, padahal aku tau sebenarnya
aku mampu, ikhlas dan kuat. Aku lebih besar dari segala masalahku. Ini hanya
serpihan serpihan kisah kecil yang mengiringi masa remajaku. Pahit manis
harusnya diterima dan dinikmati saja.
Berakhir
bukan berarti mengakhiri segalanya. Aku tau itu, tapi secara perlahan waktu
yang akan merenggangkan dan benar benar mengakhirinya. Aku heran ketika aku harus menangis untuk satu
orang, sedangkan aku mempunyai ribuan orang lainnya yang masih menyayangiku.
Entah kenapa aku takut ketika satu orang itu akan membenciku dan kita benar
benar terlihat seperti musuh, sungguh aku tak pernah mengingkan hal seperti
itu. Aku tak peduli seberapa sering aku merasa sakit, aku memang trauma, tapi
dengan menikmati sakit itulah aku belajar segalanya.
Sahabatku
berkata padaku “Ada kalanya manusia perlu untuk disakiti. Mengapa? Karena
itu adalah cara Tuhan untuk mengingatkan
agar kita enggan untuk menyakiti orang lain, ketika kita telah tau bagaimana
rasanya tersakiti.” Iya, cara Tuhan memang begitu indah dan tepat