Kata
siapa hidup itu pilihan? Haha, kalau saja hidup memang pilihan, tidak ada
satupun orang yang memilih untuk nelangsa. Kamu, dia dan mereka harus tau bahwa
dalam hidup, kadang kita tidak dihadapkan pada pilihan. Ini tahun yang berat
sekali bagi saya, mungkin juga bagi kamu, dia dan mereka. Tumpukan tumpukan
emosi yang menggunung, kelabilan yang terus membuat saya risau dan mungkin…
malam ini waktu yang tepat untuk semuanya diledakkan.
Satu tahun bukan masalah lama atau
tidaknya, ini tentang pelajaran yang telah saya telaah. 2012 dalam warna saya
bukan hanya putih dan hitam, tapi ada toska, magenta, nila dan warna warna
ambigu lainnya. Banyak sekali problematika yang
rumit, yang akan menjadi sebab akibat kehidupan saya kelak. Tentang hidup,
cinta, persahabatan. Tentang bagaimana kita bisa memahami, berbagi dan ikhlas.
Di
penghujung tahun ini, lembar hari ke 366
dari 366, seakan akan menjadi perfect reminder dalam segala hal di 2012. Dan…
saya pun tersenyum kembali mengingat adilnya Tuhan memberi rasa bahagia, bangga,
haru, sedih, kecewa, marah dan sebagainya dalam porsi yang sama. Saya
beruntung, setahun ini Tuhan mengirimkan banyak orang untuk menemani saya,
untuk mengajari saya akan banyak hal. Sungguh, mereka layaknya tangan Tuhan
untuk menjaga saya.
Suatu
malam, saat saya sedang terisak dalam dekapan semilir angin, hp saya bergetar….
“Jatuh cintalah ketika hatimu siap untuk
jatuh, bukan ketika kamu kesepian atau karena rasa ingin memiliki” saya
terhanyut membaca pesan dari Ibu saya
tersebut, kalimat itu.. mungkin memang benar apa adanya. Karena jelas rasa
cinta dan ambisi ingin memiliki itu berbeda. Dan ketika kamu belum mampu
membedakannya, mungkin kamu memang belum cukup dewasa untuk memahami secara
utuh makna mencintai seseorang yang benar benar dari sini (hati). Dan saya bersyukur, karena saya tidak pernah
memiliki rasa ambisi itu, bahkan jika boleh meminta, saya ingin Tuhan tidak
mengijinkan saya memelihara ambisi itu.
Kali ini tentang hidup dan berawal
beberapa waktu yang lalu, di malam yang berbeda. Saya dan teman saya (bukan
hanya sekedar teman, tapi sahabat, lebih dari itu dia selayaknya saudara. Dia
twin saya, sayangnya twin bohongan) Levy asyik bercengkrama didepan asrama
putri hingga hampir larut malam. “Kita
hidup punya cat warna, tapi kita gabisa kasih cat warna itu ke sembarang orang.
Tergantung dengan siapa kita bercengkrama”.
Kita hidup, kita saling berbagi,
saling memahami, saling menghibur. Layaknya Cinta, hidup pun juga harus
memiliki kata ‘saling’ didalamnya, supaya lebih terlihat jelas gregetnya. Dalam
hidup, kita punya cat warna. Mungkin warna kamu putih, jelas bersih dan suci.
Mungkin warna dia hitam, tegas dan keras, warna warna yang pasti dan realistis.
Mungkin warnaku toska, biru tidak biru, hijau juga tidak hijau. Atau mungkin
juga warnaku magenta, ungu tidak ungu, merah muda pun juga tidak merah
muda, warna warna itu ambigu,
imaginatif, rumit namun menyenangkan.
Yang sulit disini, jelaslah manusia
hidup dengan berbagai warna dan bukan hal yang mudah ketika kita harus mewarnai
hidup orang lain sedangkan warna kita tidak cocok dengan mereka. Sejauh ini
paham? Sederhananya… Aku ini abu abu, melow, lemah, pendiam, sulit ditebak. Sedangkan kamu Merah, kamu
tegas, berani, ceplas ceplos, konsisten, jelas. Mana mungkin bisa kedua warna
itu menyatu? Sepertinya merah butuh hitam dan abu abu butuh kuning, yang bisa
lembut, manis layaknya penguat suasana hati. Disitulah letak permasalahannya,
bagaimana warna warna itu bisa memadu dengan harmonis, bagaimana manusia hidup
bisa saling memahami dan melengkapi. Tidak ada satu carapun yang tertuliskan
dengan rapih untuk menyusun cara mengatasi kerumitan sejenis ini, hanya hati
manusia yang bisa. Karena cara itu tersirat. Cara itu berbeda, tidak seorang
pun bisa memahami kecuali diri kita sendiri.
Dalam hidup pula, segalanya terjadi
dengan alasan. Seperti apa kata Pipod dulu (Twin bohongan saya juga) yap
“Everything happens for a reason”. Ada alasannya kenapa Tuhan menaruh seseorang
untuk mewarnai hari kita dan disaat kita telah terwarnai, ada alasannya kenapa
Tuhan mengambilnya lagi. Ada alasannya mengapa kita tersakiti, ada alasannya mengapa kita tersenyum, mengapa kita
menangis, mengapa kita bangga, mengapa kita kecewa, semua ada alasannya. Hanya
saja terkadang kita lebih baik kita tak mengetahui apa sebabnya. Benar, memang
manusia harus percaya bahwa Tuhan mereka akan selalu memberi yang
terbaik.
Chris
pernah bilang ini ke saya “Tuhan masih menulis jalan ceritamu nin..” dan
akhirnya saya tahu bahwa Tuhan ‘masih’ ya.. Tuhan saja masih menulis, berarti
ini belum akhir, masih banyak lembar lembar yang saya harus lewati, entah
nantinya cerita di lembar lembar itu sakit ataupun membahagiakan, tetap harus
saya baca seksama. Dan itulah yang saya lakukan hingga saat ini. Tetap berjalan tak
peduli dengan segala hal yang menghadang.
Mb
Kipo… ini mengesankan sekali sewaktu mbak menasehati saya tentang sandwich dan
rasanya. “Kalau kamu udah tau sandwich itu rasanya ga enak… kenapa masih kamu
terusin makannya? Buang aja, kamu masih mampu beli yang jauh lebih mahal dan
enak” Haha sungguh lucu sekali namun sangat berharga. Yap, di dunia ini memang
ga akan ada yang abadi, ketika Tuhan mengambil sesuatu dari dalam hidup kita, yakin se yakin yakinnya bahwa Tuhan akan memberi ganti yang jauh lebih
baik.
Puput…
saya sayang sama Puput yang selalu mengingatkan saya untuk menjadi “Gaun Indah
di Etalase”
Manta Ray & Ecsotic,
terimakasih untuk segala celotehan dan hiburannya, terimakasih untuk tetap mau
menjadi bagian terindah dalam hidup saya di 2012, semoga ini tetap berjalan di
tahun tahun selanjutnya.
Ini yang terakhir… yang ingin saya
tunjukan untuk semua orang yang telah memberi cat warna dihidup saya. Terimakasih telah
mengajarkan saya akan banyak hal, akan bagaimana bersyukur, akan bagaimana
untuk ikhlas, akan bagaimana tersenyum dalam keadaan apapun. Terimakasih membuat saya merasa ada dan utuh,
membuat saya lebih bisa menghargai diri saya sendiri. Terimakasih telah memberikan saya
kenangan kenangan dan pelajaran yang luar biasa. Saya tak akan pernah berhenti
untuk mengenang seluruh kebaikan kalian selama ini.
Saya pernah buat diri saya percaya
bahwa saya bisa, skrg saya harus buat diri saya percaya akan hal itu lagi. Saya
tau saya bisa :')) Terimakasih banyak 2012 atas segala kenangannya, baik indah
maupun buruk. Terimakasih atas pelajaran, terimakasih atas air matanya. Terimakasih
untuk siapapun. I’ll never judge 2012 no matter
what. I’ve done forgetting my past, I throw the bad things and take the good
thing as lessons. Thankyou for everyone who gave me that awesome during this
year. Semoga 2013 menjadi jauh lebih baik lagi, Allah bless us ♥