Kamis, 28 Maret 2013


This photo taken by @msyamsulmuarif and dedicated for Miss Kadek & Mr. Ben from Sampoerna Academy Malang 3rd Batch.

Kamis, 21 Maret 2013


Didunia ini tanyai sajalah siapa yang mau menjadi figuran? Ingin menjadi yang utama bukan berarti sebuah keegoisan dan kepercayaan diri yang berlebihan. Sederhananya itu manusiawi.
Sejatinya, Cinta tak akan pernah berjalan dengan mulus. Sejatinya jika memang Tuhan merajutnya untuk menjadi satu ikatan batiniah yang kuat, maka akan selalu ada jalan untuk menyatu.

Selasa, 19 Maret 2013

Beberapa wajah itu tersenyum penuh arti. Hai, akupun ikut tersenyum melihat kebahagiaan mereka. Aku tau bagaimana kebahagiaan itu menyelimuti hati mereka, aku pernah merasakannya, memiliki kebahagiaan 'itu' meskipun itu 'dulu'. Ya, itu dulu.  Mau tak mau, waktu akan selalu mendorongku untuk bergerak maju. Sekalipun itu berarti aku harus melepas segala hal yang ada di zona nyamanku. Mengantarkanku pada zona yang harus kuperangi lalu mengantarkanku lagi pada kebahagiaan lainnya. Tuhan memberiku banyak menu kehidupan yang harus kucicipi, entah rasanya memanjakan lidahku atau malah mengelu-elukannya. Segalanya tentang bagaimana kita belajar dan bersyukur.

Jumat, 08 Maret 2013

Mengalah untuk Menang. Dan, kemenangan terbaik adalah kemenangan yg berasal dari hati (:
Community Service held on Saturday,  2nd March 2013. It was exhausted day when my friends and I should walked around 3km away to our destination at water sources, on Tajinan Village. Moreover we should handled more than 50 lil hyperactive students. No regret at all, cause it was paid by the beautiful scene there, xoxo.

















 




Kamis, 07 Maret 2013

Biarlah langit langit itu tersenyum, tertawa, sendu, menangis, murung.. biarlah :) karena mereka adalah inspirasiku untuk tetap menggerakkan pena, untuk tetap menjadi pelipur laraku. Terimakasih Tuhan, untuk sore yang indah dan segala pelajaran hati yang sangat berharga. Sungguh, Kau Maha Baik :)

Rabu, 06 Maret 2013

Lihat, hujan itu seperti saudara kembarmu. Entah kenapa kalian sama sama terisak dalam luka, namun aku heran saat langit tak lagi menangis dan menggantinya dengan seulas senyuman pelangi, matamu masih sembab, kau masih saja meneteskan air matamu perlahan. Malulah sedikit saja, Tuhan dan Malaikat Malaikat-Nya menyaksikanmu, bukankah lebih baik jika kau mendekat dan berbagi cerita pada mereka? Kau tidak sendiri. Senyumlah, mereka tak ingin kehilangan senyummu.
Mungkin Tuhan memberimu waktu agar kau bisa mencintai dirimu sendiri tanpa harus menunggu orang lain untuk mencintaimu. Mungkin itulah cara Tuhan mengajarkanmu agar kau mampu membahagiakan dirimu sendiri, sebelum suatu saat nanti kau akan menjadi orang yang selalu dibahagiakan oleh hamba-Nya, yang akan menjadi tulang rusukmu.