Rabu, 06 Maret 2013

Lihat, hujan itu seperti saudara kembarmu. Entah kenapa kalian sama sama terisak dalam luka, namun aku heran saat langit tak lagi menangis dan menggantinya dengan seulas senyuman pelangi, matamu masih sembab, kau masih saja meneteskan air matamu perlahan. Malulah sedikit saja, Tuhan dan Malaikat Malaikat-Nya menyaksikanmu, bukankah lebih baik jika kau mendekat dan berbagi cerita pada mereka? Kau tidak sendiri. Senyumlah, mereka tak ingin kehilangan senyummu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar