Jumat, 27 Juli 2012

Faithful?


Hello blogger, by the way happy fasting ya. Ini hari kesekian puasa, dan bisa dikatakan rumayan datar nan jenuh, dari pada saya berasa menjadi anak autis, yaudah mending ngehabisin waktu dengan blogging -_- 

Oh iya, kemarin ga sengaja lagi ngunjungin sebuah tumblr dan ketemu quote kaya gini :

“Real Men Stay Faithful, They don’t have time to look for another woman because they’re too busy looking for new ways to love their own”

*mengernyitkan dahi* masa sih? Hmm gini, Kalau orang pemikirannya pendek dan gabisa open minded pasti reactive banget bilang so sweet lah, romantis lah, inilah itulah, cuma saya ko lagi pengen aja berspekulasi, istilahnya kalau kita pake logika matematika tipe tipe orang kaya gitu hanya semata eksistensial, bukan secara universal. Karena dulu saya adalah anggota X5 yang katanya open minded (Lho?) oke gaada hubungannya, saya jadi ingin sedikit mengeluarkan unek unek yang saya pendam.

Ngebahas tentang kesetiaan, sebenernya ada tipe tipe orang yang emang benar benar hanya mempunyai satu objek untuk di jadikan tempat kesetiaannya, tapi ada juga lho yang punya banyak cadangan buat dijadikan tempat kesetiaannya pula. Oke, pasti  setiap orang berharap penuh sama option pertama untuk dijadikan tempat kesetiaan seseorang yang diidam idamkan, cuma kita juga gabisa menyalahkan orang orang yang menggunakan option kedua untuk mencari tempat kesetiaannya. Nah disini saya jadi keinget beberapa hari lalu waktu jalan jalan sama teman teman saya keliling daerah Telogowaru, kita bahas tentang “player” dari semua pembicaraan itu kita mengambil kesimpulan kalau player itu kondisional, kondisionalnya itu sama siapa dia berhubungan, kalau dia belum menemukan yang benar benar tepat pasti dia akan mencoba untuk menjalin hubungan satu persatu dengan siapapun itu, sampai akhirnya dia menemukan yang benar benar klop dan akhirnya nanti dia bakal faithful banget. Jadi kalau disimpulkan dengan pembahasan kesetiaan tadi, sebenarnya seseorang yang dianggap player itu ga selamanya akan jadi player terus. Player bisa jadi salah satu proses dari kesetiaan lho. Terus saya mikir lagi nih, kenapa juga player itu tetap aja terus do action, karena sikapnya yang memilih option kedua tadi, mempunyai banyak objek yang akan dijadiin tempat kesetiannya, orang orang jadi melabelling dia sebagai player beneran, itu kenapa player juga susah dapat yang bener bener klop banget. Hmm kalau gini jadi ngerasa sosialis banget deh (lho?) hehe. Itulah  gabaik juga sih emang jadi player, kasian perasaan orang yang cuma dijadiin bahan coba coba dan pelarian, sakit rasanya sakit bangeeeeeeeet haha ! -_- *kok saya baca postingan ini jadi emosi*

Sebenernya juga gaada tujuan yang jelas sih ngapain posting hal beginian, at least unek unek yang ada disini nih *nunjuk kepala* bisa keluar meskipun Cuma lewat postingan. Oke udah cuma gitu doang, makasih lho ya udah baca postingan ga penting. Heheeeeee -_-