Minggu, 12 Februari 2012

There will be another best time..

Malam ini bintang bintang tampak enggan menampakkan diri mereka, sepertinya suasana langit telah cukup mewakili perasaan gadis 16 tahun itu, bulan purnama yang indah pun menjadi kelabu tertutupi kabut kabut tebal.

“Aku ingin malam ini menjadi malam terindah, sebelum aku pergi dan tak akan menjumpaimu, bahkan tak bisa melihat senyummu dalam waktu yang lama”  kata lelaki itu tiba tiba. Gadis itu hanya diam sejenak, dia tak tahu apa yang harus dikatakannya.

“ Terlalu cepat, kamu bilang kamu akan tinggal sejenak disini lebih lama lagi?”  

“Dulu memang aku berkata padamu aku akan tinggal lebih lama disini, tapi itu dulu. Dulu saat pertama aku baru menginjakkan kakiku disini, tapi sekarang? Apa waktu itu tidak akan berjalan ?” Lelaki itu mencoba menjelaskan di setiap detail perkataannya.

“Iya, aku tau. Waktu memang berjalan terlalu cepat” tutur sang gadis bersamaan dengan menetesnya mutiara di pipi halusnya.

“Hehe, kamu pasti kurang teliti ya. Aku menghitung setiap detik yang terlewati. Aku selalu menghitung berapa lama lagi aku akan tetap tinggal disini, berapa lama lagi waktuku bersamamu” Timpal lelaki itu lirih, senyumnya pun tak mampu membendung air matanya.

“Iya, maaf. Aku terlalu menikmati hari hariku bersamamu. Aku terlalu menyayangimu mungkin”

“Aku tidak pernah menggunakan kata mungkin untuk menyayangimu, sampai kapanpun perasaanku akan tetap”

“Maaf, aku masih terlalu lugu untuk mengerti semuanya”
Lelaki itu hanya tersenyum simpul, perlahan dia menggengam erat tangan gadis itu

“Kamu tau, aku tidak pernah mengingkari janjiku padamu”

“Apa buktinya?”

“Aku pikir kamu bisa merasakannya”

“Tapi aku belum bisa melihat bukti itu”

“Satu yang perlu kamu tau, rasa cintaku padamu bukan untuk di publikasikan atau apapun, akupun tak pernah berharap untuk selalu dianggap wah”

“Kamu sok ya”

“Haha, terserah kamu menganggapnya bagaimana”

“Iya, aku tau”

“Tapi aku tidak tau bagaimana dengan janjimu”

“Jangan khawatir”

Lelaki itu pun tersenyum, belaian tangannya itu membuat sang gadis selalu nyaman didekatnya

“Aku menyayangimu, bahkan sangat” Gadis polos lalu membalas senyumnya, dia meletakkan kepalanya ke pundak lelaki yang dicintainya.

“Aku percaya suatu saat nanti akan ada waktu yang lebih indah lagi untuk kita”

“Pasti”

---------