Senin, 31 Desember 2012

2012 bukan hanya tentang kenangan, tapi juga pelajaran.



             Kata siapa hidup itu pilihan? Haha, kalau saja hidup memang pilihan, tidak ada satupun orang yang memilih untuk nelangsa. Kamu, dia dan mereka harus tau bahwa dalam hidup, kadang kita tidak dihadapkan pada pilihan. Ini tahun yang berat sekali bagi saya, mungkin juga bagi kamu, dia dan mereka. Tumpukan tumpukan emosi yang menggunung, kelabilan yang terus membuat saya risau dan mungkin… malam ini waktu yang tepat untuk semuanya diledakkan. 

Satu tahun bukan masalah lama atau tidaknya, ini tentang pelajaran yang telah saya telaah. 2012 dalam warna saya bukan hanya putih dan hitam, tapi ada toska, magenta, nila dan warna warna ambigu lainnya. Banyak sekali problematika yang rumit, yang akan menjadi sebab akibat kehidupan saya kelak. Tentang hidup, cinta, persahabatan. Tentang bagaimana kita bisa memahami, berbagi dan ikhlas.

            Di penghujung tahun ini,  lembar hari ke 366 dari 366, seakan akan menjadi perfect reminder dalam segala hal di 2012. Dan… saya pun tersenyum kembali mengingat adilnya Tuhan memberi rasa bahagia, bangga, haru, sedih, kecewa, marah dan sebagainya dalam porsi yang sama. Saya beruntung, setahun ini Tuhan mengirimkan banyak orang untuk menemani saya, untuk mengajari saya akan banyak hal. Sungguh, mereka layaknya tangan Tuhan untuk menjaga saya.

            Suatu malam, saat saya sedang terisak dalam dekapan semilir angin, hp saya bergetar…. “Jatuh cintalah ketika hatimu siap untuk jatuh, bukan ketika kamu kesepian atau karena rasa ingin memiliki” saya terhanyut membaca pesan  dari Ibu saya tersebut, kalimat itu.. mungkin memang benar apa adanya. Karena jelas rasa cinta dan ambisi ingin memiliki itu berbeda. Dan ketika kamu belum mampu membedakannya, mungkin kamu memang belum cukup dewasa untuk memahami secara utuh makna mencintai seseorang yang benar benar dari sini (hati).  Dan saya bersyukur, karena saya tidak pernah memiliki rasa ambisi itu, bahkan jika boleh meminta, saya ingin Tuhan tidak mengijinkan saya memelihara ambisi itu.

Kali ini tentang hidup dan berawal beberapa waktu yang lalu, di malam yang berbeda. Saya dan teman saya (bukan hanya sekedar teman, tapi sahabat, lebih dari itu dia selayaknya saudara. Dia twin saya, sayangnya twin bohongan) Levy asyik bercengkrama didepan asrama putri hingga hampir larut malam. “Kita hidup punya cat warna, tapi kita gabisa kasih cat warna itu ke sembarang orang. Tergantung dengan siapa kita bercengkrama”.

Kita hidup, kita saling berbagi, saling memahami, saling menghibur. Layaknya Cinta, hidup pun juga harus memiliki kata ‘saling’ didalamnya, supaya lebih terlihat jelas gregetnya. Dalam hidup, kita punya cat warna. Mungkin warna kamu putih, jelas bersih dan suci. Mungkin warna dia hitam, tegas dan keras, warna warna yang pasti dan realistis. Mungkin warnaku toska, biru tidak biru, hijau juga tidak hijau. Atau mungkin juga warnaku magenta, ungu tidak ungu, merah muda pun juga tidak merah muda,  warna warna itu ambigu, imaginatif, rumit namun menyenangkan.

Yang sulit disini, jelaslah manusia hidup dengan berbagai warna dan bukan hal yang mudah ketika kita harus mewarnai hidup orang lain sedangkan warna kita tidak cocok dengan mereka. Sejauh ini paham? Sederhananya…  Aku ini abu abu, melow, lemah, pendiam, sulit ditebak. Sedangkan kamu Merah, kamu tegas, berani, ceplas ceplos, konsisten, jelas. Mana mungkin bisa kedua warna itu menyatu? Sepertinya merah butuh hitam dan abu abu butuh kuning, yang bisa lembut, manis layaknya penguat suasana hati. Disitulah letak permasalahannya, bagaimana warna warna itu bisa memadu dengan harmonis, bagaimana manusia hidup bisa saling memahami dan melengkapi. Tidak ada satu carapun yang tertuliskan dengan rapih untuk menyusun cara mengatasi kerumitan sejenis ini, hanya hati manusia yang bisa. Karena cara itu tersirat. Cara itu berbeda, tidak seorang pun bisa memahami kecuali diri kita sendiri.

Dalam hidup pula, segalanya terjadi dengan alasan. Seperti apa kata Pipod dulu (Twin bohongan saya juga) yap “Everything happens for a reason”. Ada alasannya kenapa Tuhan menaruh seseorang untuk mewarnai hari kita dan disaat kita telah terwarnai, ada alasannya kenapa Tuhan mengambilnya lagi. Ada alasannya mengapa kita tersakiti, ada alasannya mengapa kita tersenyum, mengapa kita menangis, mengapa kita bangga, mengapa kita kecewa, semua ada alasannya. Hanya saja terkadang kita lebih baik kita tak mengetahui apa sebabnya. Benar, memang manusia harus percaya bahwa Tuhan mereka akan selalu memberi yang terbaik.

           Chris pernah bilang ini ke saya “Tuhan masih menulis jalan ceritamu nin..” dan akhirnya saya tahu bahwa Tuhan ‘masih’ ya.. Tuhan saja masih menulis, berarti ini belum akhir, masih banyak lembar lembar yang saya harus lewati, entah nantinya cerita di lembar lembar itu sakit ataupun membahagiakan, tetap harus saya baca seksama. Dan itulah yang saya lakukan hingga saat ini. Tetap berjalan tak peduli dengan segala hal yang menghadang. 

           Mb Kipo… ini mengesankan sekali sewaktu mbak menasehati saya tentang sandwich dan rasanya. “Kalau kamu udah tau sandwich itu rasanya ga enak… kenapa masih kamu terusin makannya? Buang aja, kamu masih mampu beli yang jauh lebih mahal dan enak” Haha sungguh lucu sekali namun sangat berharga. Yap, di dunia ini memang ga akan ada yang abadi, ketika Tuhan mengambil sesuatu dari dalam hidup kita, yakin se yakin yakinnya bahwa Tuhan akan memberi ganti yang jauh lebih baik.

           Puput… saya sayang sama Puput yang selalu mengingatkan saya untuk menjadi “Gaun Indah di Etalase”

Manta Ray & Ecsotic, terimakasih untuk segala celotehan dan hiburannya, terimakasih untuk tetap mau menjadi bagian terindah dalam hidup saya di 2012, semoga ini tetap berjalan di tahun tahun selanjutnya. 

Ini yang terakhir… yang ingin saya tunjukan untuk semua orang yang telah memberi cat warna dihidup saya. Terimakasih telah mengajarkan saya akan banyak hal, akan bagaimana bersyukur, akan bagaimana untuk ikhlas, akan bagaimana tersenyum dalam keadaan apapun.  Terimakasih membuat saya merasa ada dan utuh, membuat saya lebih bisa menghargai diri saya sendiri. Terimakasih telah memberikan saya kenangan kenangan dan pelajaran yang luar biasa. Saya tak akan pernah berhenti untuk  mengenang seluruh kebaikan kalian selama ini. 

Saya pernah buat diri saya percaya bahwa saya bisa, skrg saya harus buat diri saya percaya akan hal itu lagi. Saya tau saya bisa :')) Terimakasih banyak 2012 atas segala kenangannya, baik indah maupun buruk. Terimakasih atas pelajaran, terimakasih atas air matanya. Terimakasih untuk siapapun. I’ll never judge 2012 no matter what. I’ve done forgetting my past, I throw the bad things and take the good thing as lessons. Thankyou for everyone who gave me that awesome during this year. Semoga 2013 menjadi jauh lebih baik lagi, Allah bless us ♥
              

Tidak ada komentar:

Posting Komentar